(Lifestyle) Pakai Closet Duduk saat di Toilet Umum??? Penting meski pandemi Covid-19 berlalu

Ini merupakan pengalaman pribadi saya karena saat ke toilet umum yang model closetnya duduk saya seringkali merasa risi meskipun toiletnya terlihat bersih. Yah trus buntutnya saya pakai jurus-jurus tertentu supaya paha saya tidak menempel di closet, tapi ya kadang-kadang kalau posisi tidak pas maaf...celana atau kaki ikut terkena cipratan air kotor. Biasanya kalau terpaksa karena closetnya terlihat bersih ya sudahlah daripada celana dan kaki kotor sehingga najis untuk sholat, maka ya duduklah di closet.

Sebenarnya bukan hanya masalah jijik tetapi memang kebersihan di toilet umum perlu dipertanyakan mengingat namanya saja toilet umum dengan perilaku yang beragam dari penggunanya.

Dari segi kesehatan toilet umum juga rawan terhadap ancaman berbagai jenis penyakit karena merupakan tempat membuang kotoran.

Sebenarnya kalau kita mau sedikit repot, sesaat sebelum digunakan bisa melakukan beberapa trik berikut : (bisa pilih salah satu)
1. Memberi alas dengan tissue toilet pada tempat duduk closet. Cara ini memakan waktu sedikit lebih lama karena kita harus menata tissue agar menutup tempat duduk closet yang akan kita pakai. Dan keterbatasan lain jika tidak tersedia tissue toilet tentunya menjadi repot.

2. Cara kedua ini bisa lebih hemat waktu dan bisa menjadi pilihan jika tidak tersedia tissue toilet, namun kita yang harus siap modal. Modal tissue basah untuk membersihkan tempat duduk closet, tentunya dengan terlebih dahulu menyiram dengan air.

3. Cara ketiga juga masih modal, yaitu dengan menyemprot menggunakan sanitizer kemudian dibersihkan dengan tissue. Kalau yang ini modal lebih banyak karena kita harus modal sanitizer dan tissue (jika tidak tersedia).

Konten ini sudah lama sekali saya tulis namun masih tersimpan dalam draft. Nah dengan adanya wabah Covid-19 yang mempush kita terbiasa dengan budaya hidup bersih, termasuk penggunaan hand sanitizer, maka rasanya tulisan ini sudah waktunya saya share.

Comments

Popular posts from this blog

Dialog di suatu sore (16 Mei 2017)

Galau

Mimpi Jadi Penulis