Posts

Review Novel "Begins"

Image
  Ini adalah buku kesekian dari karya Titi Sanaria yang kubaca, dan karyanya selalu menarik untuk dibaca sampai selesai a.k.a nggak berhenti baca kalau belum tamat. Masih dengan kekhasannya yang mengambil setting wilayah Indonesia Timur dengan segala keindahannya, maka buku dengan : Judul    : Begin Karya    : Titi Sanaria Tebal    : 281 halaman Penerbit    : Noura Publishing mengambil setting di Maluku dan Papua selain Jakarta sebagai basenya. Karakter tokohnya kuat dengan profesi yang menarik. Narendra, fotografer NatGeo yang waktu tinggalnya di suatu tempat tidak pernah lama-tergantung waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dokumentasi yang dibutuhkan. Kessa, produser stasiun televisi yang berpengalaman dengan program outdoor yang sedang membutuhkan pengalihan. Kebersamaan dua orang dengan latar belakang dan profesi yang berbeda di tempat yang sulit bisa saja menghasilkan sebuah hubungan dekat. Namun pengalaman pahit Naren dan Kessa membuat keduanya membantah ketertarikan satu sama la

Apa Sih Hari Kesehatan Mental Sedunia?

 Saat sore tadi di rumah mati lampu dan hanya ada hiburan hape yang masih bisa terkoneksi internet dengan paket data, saya melakukan yang memang selalu saya lakukan secara refleks jika memegang hape (bukan hanya saat mati lampu saja hehehe...) yaitu membuka Instagram. Postingan sahabat saya saat SD yang sekarang menjadi pengajar adalah tentang Kesehatan Mental. Kemudian saat saya membuka feed Instagram Ibu Ibu Doyan Nulis juga tentang Hari Kesehatan Mental Sedunia. Akhirnya saya mencari informasi tentang hari tersebut. Baru kali ini saya mendengar tentang hari peringatan tersebut. Menurut saya begitu banyak hari peringatan yang sekarang muncul, sampai membuat saya tidak terlalu ingat tentang hari apa yang sedang diperingati saat ini. Termasuk hari ini tanggal 10 Oktober bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Menurut sumber yang saya baca, sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali pada 10 Oktober 1992, yang dimulai sebagai kegiatan tahunan Federasi Dunia un

Saat WFH di Masa #DiRumahAja

Masa pandemi Covid-19 yang melanda sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia membuat semua orang harus rela menjalani Work from Home, dan Learn from Home. Sampai diviralkannya hastag #DiRumahAja, untuk membuat semua orang sadar pentingnya kegiatan tersebut.  Kegiatan yang berperan besar untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19. Awalnya melakukan kegiatan WFH nikmat-nikmat saja. Begitu sudah memasuki bulan kedua mulai terasa jenuh. Karena tidak hanya harus bekerja di rumah saja, sehingga tidak bisa bertemu dengan teman. Tetapi juga tidak bisa bepergian jalan-jalan atau makan di restoran. Biasanya kegiatan itu dilakukan sebagai refreshing setelah rutinitas yang melelahkan dan menjenuhkan. Namun kini dibutuhkan kesadaran seluruh masyarakat untuk benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebagai manusia yang dikaruniai akal, kita harus mampu berpikir kreatif. Kreatif menciptakan kegiatan yang bervariatif dan syukur-syukur lebih produktif, seperti : 1. Membaca buku bu

Peran Kartini Masa Kini di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini telah memaksa beberapa negara menerapkan lockdown, dengan tujuan untuk menekan laju penyebaran virus tersebut.  Penerapan lockdown memiliki konsekuensi berat, baik secara sosial, dan terutama ekonomi.  Dengan berbagai pertimbangan, Indonesia menerapkan PSBB dengan tujuan yang sama.  Jauh sebelum diberlakukannya PSBB pada beberapa daerah yang mengajukan, status darurat telah membuat banyak lapangan kerja yang memungkinkan untuk WORK FROM HOME.  Sejumlah tenaga kerja perempuan juga mengalami hal ini. Dengan kondisi sekarang saat perempuan bekerja dari rumah, justru harus makin pandai mengatur waktu.  Bagaimana tidak, saat harus tetap menyelesaikan pekerjaan mereka juga harus membagi pikiran dan perhatian pada urusan domestik rumah di saat yang sama. Jika sebelumnya secara fisik mereka tidak berada di rumah saat harus menyelesaikan pekerjaan, kini mereka secara fisik ada di rumah dengan tugas pekerjaan dan urusan domestik yang sama bebannya.  T

(Lifestyle) Pakai Closet Duduk saat di Toilet Umum??? Penting meski pandemi Covid-19 berlalu

Ini merupakan pengalaman pribadi saya karena saat ke toilet umum yang model closetnya duduk saya seringkali merasa risi meskipun toiletnya terlihat bersih. Yah trus buntutnya saya pakai jurus-jurus tertentu supaya paha saya tidak menempel di closet, tapi ya kadang-kadang kalau posisi tidak pas maaf...celana atau kaki ikut terkena cipratan air kotor. Biasanya kalau terpaksa karena closetnya terlihat bersih ya sudahlah daripada celana dan kaki kotor sehingga najis untuk sholat, maka ya duduklah di closet. Sebenarnya bukan hanya masalah jijik tetapi memang kebersihan di toilet umum perlu dipertanyakan mengingat namanya saja toilet umum dengan perilaku yang beragam dari penggunanya. Dari segi kesehatan toilet umum juga rawan terhadap ancaman berbagai jenis penyakit karena merupakan tempat membuang kotoran. Sebenarnya kalau kita mau sedikit repot, sesaat sebelum digunakan bisa melakukan beberapa trik berikut : (bisa pilih salah satu) 1. Memberi alas dengan tissue toilet pada tempat d

TAOL

Image
What is TAOL? Pinjam istilah penulis buku ini sendiri pada halaman "a word from Twitter Indonesia". Sebenarnya adalah sebuah singkatan dari judul novel, salah satu karya Ika Natassa "The Architecture of Love". Seperti karya-karya Ika lainnya ada selipan istilah maupun ..... dalam bahasa Inggris. Kadang saya suka lewatin aja daripada perlu usaha lebih untuk mikirin artinya. Dan untungnya meskipun judulnya in English tapi isi novelnya pakai bahasa Indonesia. This is one of Ika's novel with minimalist sex. Ya namanya aja novel dewasa jadi adalah sedikit bumbu sexnya tapi nggak vulgar alias santun. Saya suka dengan karya-karya Ika dan TAOL adalah yang paling saya suka. Kenapa? Mungkin karena tokohnya yang menggambarkan kehidupan seorang penulis bahkan proses menyusun sebuah novel yang melalui rintangan karena writer block. Kalau lihat fotonya yang tampak coverny sampai agak keriting itu karena saya  baca sudah kali ketiga. Kenapa sampai tiga kali karena saya

Proses untuk yang Pertama

Menjadi nomor 1 bukan hal yang mudah. Menjadi dan mewujudkan yang pertama sama juga bukan hal yang mudah. Kenapa? Karena yang pertama pasti belum punya pengalaman, masih meraba, masih butuh bantuan, butuh tuntunan. Sama dengan prosesku menyusun sebuah tulisan fiksi ini. Sebenarnya bukan fiksi pertamaku, namun ini adalah sebuah wujud obsesiku. Tertatih aku mewujudkannya disela kesibukanku. Membagun mood untuk mulai menulis, hang, trus cari ilmu tambahan, referensi, nulis lagi. Sebuah proses untuk mewujudkan kelahiran yang pertama ini sungguh butuh motivasi yang kuat sangat kuat. Jangan menyerah ya...harus terwujud.